Breaking

Senin, 31 Agustus 2020

Strategi Disbudpar Jabar Geliatkan Pariwisata, Pemkot Bandung Siapkan Bus Wisata 'Bandros'

Pada pertengahan Agustus yang lalu melalui Kemenko Kemaritiman dan investasi RI menyatakan pemerintah saat ini sedang fokus menggenjot turis domestik untuk kembali berlibur ke berbagai destinasi Indonesia di era 'new normal'.
Bandung Tour on Bus atau dikenal dengan istilah 'Bandros' | Foto: Ridwan Kamil (Facebook)
"Kita mau supaya turis domestik itu 70%. Nah turis asing kita pikir sampai akhir tahun belum akan terima. Biar saja kita dulu konsolidasi sendiri," ungkap Menko Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan, dihadapan para pengusaha dalam rapat kerja dan konsultasi nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang digelar secara virtual mengutip detikcom, Kamis (13/8).

Mengenai hal ini bagaimana strategi daerah provinsi Jawa Barat menterjemaahkan pernyataan Menko Kemaritiman itu untuk kembali geliatkan pariwisata di daerahnya terutama pada turis domestik?

Melansir AirMagz.com, Kepala Dinas Pariwisata & Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik menyatakan bahwa di era adaptasi kebiasaan baru (AKB), dunia pariwisata di Jawa Barat (Jabar) secara bertahap mulai digeliatkan. Tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Menurut dia, Jawa Barat pun sudah mulai bersiap menghadapi gelombang wisatawan domestik yang hadir ke Jawa Barat. Terlebih PSBB di beberapa kota mulai mengalami pelonggaran.

"Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sudah mulai melakukan berbagai evaluasi terhadap destinasi wisata yang telah dibuka untuk wisatawan. Harus dipastikan setiap destinasi wisata tak hanya menerapkan protokol kesehatan saja, akan tetapi wajib memiliki manajemen Gugus Covid-19 yang dapat menjadi pengawas pelaksanaan protokol kesehatan yang tepat di destinasi wisata Jawa Barat," kata dia dalam seminar bertema "Pariwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru", Sabtu (29/8) malam.

Taufik menjelaskan terkait strategi yang dilakukan Pemprov Jawa Barat untuk menjadikan pariwisata sebagai lokomotif ekonomi di Jabar diantaranya adalah fokus perencanaan pada pariwisata.

Menurut dia, semua tempat di Jabar harus jadi destinasi wisata dengan membaginya ke dalam tiga tipe. Tipe pertama seperti Gedung Sate yang telah dijadikan destinasi wisata. Tipe kedua, destinasi wisata yang memerlukan ekstra pembiayaan lebih seperti Waduk Darma. Sedangkan tipe ketiga adalah dengan membangun Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata seperti Cikidang, Sukabumi.

Gedung Sate | Foto: WikiTravel
Selain itu, adalah melakukan peningkatan SDM termasuk Pokdarwis dan mengembangkan desa wisata.
Ia menyebut bahwa hingga saat ini ada sekitar 62 destinasi berbasis alam di Jawa Barat.

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Provinsi Jawa Barat Hermansyah menyatakan, yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini adalah membangun public trust terkait upaya apa saja yang telah dilakukan pemda guna membangkitkan dunia pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru.

Ia menyatakan bahwa Jawa Barat telah mampu membangun banyak fasilitas kesehatan, memperbanyak tes Covid-19, produksi APD dan memproduksi mesin ventilator.

Bus Wisata 'Bandros' Disiapkan

Selain strategi yang sudah disiapkan, Pemkot Bandung memancing wisatawan domestik dengan Bus Wisata 'Bandros'. Hal ini terlihat dalam rangkaian "Press Tour & Seminar Series: Cirebon, Kuningan & Bandung", oleh seluruh anggota Forum Wartawan Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) berkesempatan menjelajahi Kota Bandung, Jawa Barat dengan Bandros (Bandung Tour On Bus), melansir Airmagz.com pada Minggu (30/8).

Bus pariwisata kebanggaan Kota Bandung ini melayani beragam rute yang berbeda. Anggota Forwaparekraf yang terdiri dari para jurnalis media cetak, online, radio dan TV ini menikmati tur berkeliling kota Bandung dengan start dari Gedung Sate- Alun-Alun Kota Bandung – Jalan Asia Afrika – Braga – Taman Dewi Sartika hingga kembali lagi ke Gedung Sate dengan durasi perjalanan kurang lebih 1 jam.

Ketua Forwaparekraf, Johan Sompotan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para jurnalis Forwaparekraf untuk mengenal Kota Bandung lebih dekat lagi.

"Kami tak akan melewatkan kesempatan emas berkeliling kota Bandung dengan Bandros ini. Selain Bandros yang memang merupakan ikon pariwisata kota Bandung, tur ini sendiri juga akan menambah lagi pengetahuan kami tentang Bandung," kata dia.

Bandros yang telah hadir sejak tahun 2015 ini memiliki banyak rute yang dilewati sesuai warna Bandrosnya. Misalnya Bandros biru akan melewati Alun-Alun Bandung hingga kawasan Buah Batu dan Bandros kuning akan melalui Braga hingga Taman Dewi Sartika.

"Keliling Bandung dengan Bandros ini selalu memberikan sensasi yang berbeda. Dengan kualitas pelayanan yang ditingkatkan serta penerapan protokol kesehatan yang disiplin akan manjadikan Bandros ini semakin digemari wisatawan selama masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)," terang Johan.

Wisata dengan Bandros pastinya harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Pengelola pun selalu membersihkan bus dengan cairan desinfektan setiap kali menyelesaikan trip. Pengemudi dan tour guide yang mendampingi wisatawan pun wajib memakai masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disediakan.

Sumber: Detikcom | Airmagz.com