Republika, Ketua Dieng Culture Festival Alif Fauzi usai beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (14/9) mengatakan, konsep pelaksanaan Dieng Culture Festival tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni menyesuaikan standar operasional prosedur penanganan COVID-19.
Dieng Culture Festival akan digelar secara virtual, jadi masyarakat kata Alif, cukup menyaksikan festival ini dirumah saja, tidak perlu datang ke Kawasan Dataran Tinggi Dieng.
Dieng Culture Festival sebelumnya mampu menghadirkan sekitar 100 ribu pengunjung, namun pada tahun ini pihaknya menargetkan penonton di akun media sosial yang nantinya menayangkan secara virtual.
Alif menjelaskan, kalau saat ini targetnya adalah 'viewer' di media sosial yang menayangkan secara virtual, meski virtual, ini sebagai langkah pelestarian budaya.
Dieng Culture Festival akan dibuka Rabu (16/9) pagi dengan beberapa agenda seperti seminar webinar, penampilan kesenian tradisi dan dilanjutkan dengan pertunjukan musik "Jazz Atas Awan" pada malam harinya. Sedangkan keesokan harinya dilaksanakan tradisi potong rambut gimbal.
Pihak panitia mengungkapkan kepada Kompas.com, hanya mengundangan VIP 50 orang dari stakeholder terkait DCF.
Untuk Ritual Cukur Rambut Gembel, panitia hanya akan mengundang tiga anak agar memudahkan penerapan jaga jarak.
Biasanya sebelum pandemi, pihaknya bisa mengundang 10-11 anak. Nanti tiga anak di rumah pemangku adat akan dibuat panggung, kemudian disiarkan.
Sementara itu untuk pentas seni tradisional, para penonton akan disajikan enam penampilan kesenian, seperti tarian masyarakat dan pentas musik. Sedangkan para penari dan pemain musik akan tampil di depan green screen selama acara disiarkan.
Alif menerangkan, webinar pertama menyampaikan kilas balik DCF dari awal hanya budaya masyarakat sampai jadi salah satu daya tarik budaya untuk pariwisata dan pembelajaran.
Konsep Jazz Atas Awan masih dibicarakan, Jazz Atas Awan dapat dikatakan sebagai salah satu rangkaian acara yang paling dinantikan pengunjung. Tahun ini, acara tersebut bisa ditonton secara live.
Menurut Alif, konsep ada dua. Apakah pinjam panggung pemangku adat supaya ambil eksotisnya Dieng. Kedua pakai green screen. Ini masih ada pertimbangan.
Penggunaan green screen tersebut dilakukan agar saat para bintang tamu tampil, mereka terlihat seperti sedang berada di DCF secara langsung.
![]() |
DCF virtual 2020 menghadirkan bintang tamu LETTO | Foto: @festivaldieng |
Berikut Roundown DCF Virtual 2020 selengkapnya:
Hari pertama, Rabu (16/9/2020)
- 09:00-11:00 WIB: Aksi Dieng Bersih dan pembukaan DCF, Webinar Kilas Balik DCF, dan Minum Purwaceng
- 11:00-12:00 WIB: Pembukaan
- 12:00-13:00 WIB: ISHOMA
- 13:00-17:00 WIB: Pagelaran Seni Tradisional, Seminar Live, dan Webinar
- 17:00-18:00 WIB: Pagelaran Seni Tari
- 18:00-19:30 WIB: Tahlil dan Doa Bersama
- 19:30-21:30 WIB: Jazz Atas Awan
Hari kedua, Kamis (17/9/2020)
- 08:00-09:00 WIB: Persiapan Ritual
- 09:00-10:00 WIB: Jamasan Anak Gimbal Didampingi Penampilan Seni Janen
- 10:00-11:00 WIB: Pencukuran Rambut Anak Gimbal Didampingi Kesenian Kidungan dan Ngalab Berkah
- 11:00-12:00 WIB: Pelarungan Rambut Gimbal
Sumber: Republika | Kompas.com | @diengfestival