Breaking

Kamis, 19 November 2020

Jerapah Putih Unik Asal Afrika Kini Berstatus 'Single', Setelah Anak dan Betinanya Dibunuh Pemburu

Jerapah unik yang memiliki sifat genetik langka tersebut, kini dilengkapi GPS untuk memantau setiap pergerakannya dan melindungi dari pemburu.

Jerapah putih unik satu-satunya di dunia | Foto: APnews
Jerapah unik berkulit putih satu-satunya di dunia kini telah tinggal sendiri, setelah seekor betina dan anaknya dibunuh oleh pemburu pada bulan Maret, kata Organisasi Ishaqbini Hirola dalam sebuah pernyataan pada Selasa melansir APnews.

Bangkai mereka ditemukan di kawasan konservasi di timur laut Kabupaten Garissa, Kenya, tempat jerapah jantan tinggal.

Jerapah unik berkulit putih memiliki sifat genetik langka disebut leucisme yang menyebabkan perubahan warna putih pada kulit jerapah. Dia (jerapah putih) dianggap yang terakhir dari jenisnya, setelah pemburu membunuh dua anggota keluarganya pada bulan Maret.

Penjaga hutan khawatir jerapah akan mengalami nasib yang sama seperti kerabatnya, seekor betina dan anaknya yang berusia tujuh bulan dengan kulit putih serupa.

Ahli konservasi memasang alat pelacak GPS kepada Jerapah terakhir bertujuan untuk membantu melindungi dari pemburu saat merumput di Kenya. "Tapi meski berstatus tunggal, laki-laki (jerapah putih) kesepian ini, tidak memiliki nama," tambahnya.

Pada 8 November alat pelacak GPS sudah terpasang pada salah satu tanduk jerapah, alat itu akan melakukan perekaman setiap jam untuk memberi tahu penjaga satwa liar tentang lokasinya.

Organisasi konservasi mengatakan bahwa penjaga dapat memantau pergerakan jerapah jantan secara real time.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa melansir BBC, organisasi nirlaba tersebut mengatakan perangkat pelacak akan memberikan update setiap jam tentang keberadaan jerapah, memungkinkan penjaga untuk menjaga hewan unik tersebut aman dari pemburu.

Manajer suaka margasatwa, Mohammed Ahmednoor, berterima kasih kepada para pakar konservasi atas bantuan mereka dalam melindungi jerapah dan satwa liar lainnya.

"Tempat penggembalaan jerapah telah diberkati dengan hujan lebat di masa lalu dan vegetasi yang melimpah menjadi pertanda baik bagi masa depan bagi jerapah jantan kulit putih itu," katanya.

Masyarakat Margasatwa Kenya sebagai badan konservasi utama di negara Afrika timur, mengatakan bahwa pihaknya senang membantu upaya melindungi satwa liar unik seperti satu-satunya jerapah putih di dunia.

Jerapah putih pertama kali terlihat di Kenya pada Maret 2016, sekitar dua bulan setelah penampakan di negara tetangga, Tanzania.

Setahun kemudian, jerapah putih kembali menjadi berita utama, setelah ibu dan anaknya dari pemeliharaan di Garissa County, Kenya, tertangkap kamera.

Berasal dari lebih dari 15 negara Afrika, jerapah adalah mamalia tertinggi di dunia. Mereka diburu oleh pemburu untuk diambil kulitnya, dagingnya dan bagian tubuhnya.

Sekitar 40% populasi jerapah telah menghilang dalam 30 tahun terakhir, dengan perburuan dan perdagangan satwa liar berkontribusi pada penurunan ini, menurut Africa Wildlife Foundation (AWF).

Jerapah telah ditetapkan sebagai spesies rentan di daftar merah Organisasi Konservasi dan Sumber Daya Alam Internasional (IUCN), dengan perkiraan populasi 68.293 secara global.

Sumber: APnews | BBC News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar