Breaking

Rabu, 18 November 2020

Mesir Kembali Pamerkan Penemuan Hampir 100 Peti Mati, Diantaranya Berlapis Emas

Otoritas setempat sering memamerkan penemuannya dengan harapan dapat membangkitkan industri pariwisata yang terpukul akibat pandemi Covid-19 dan Gejolak Politik pada 2011 yang lalu.

Otoritas Mesir kembali memamerkan penemuan hampir 100 peti mati, diantaranya berlapis emas di pemakaman kuno Saqqara, Kairo Selatan, Mesir | Foto: Nariman El-Mofty/AP/The Guardian
Pejabat Kepurbakalaan Mesir kembali memamerkan penemuan terdapat 100 peti mati kuno, beberapa dengan mumi di dalamnya, dan sekitar 40 patung berlapis emas yang terkubur lebih dari 2.500 tahun yang lalu ditampilkan dalam sebuah pameran darurat di kaki Piramida Langkah Djoser yang terkenal di Saqqara pada Sabtu (14/11).

Arkeolog membuka peti mati di dalamnya yang merupakan mumi yang terawat baik dan terbungkus kain. Mereka juga melakukan sinar-X untuk memvisualisasikan struktur mumi purba, menunjukkan bagaimana tubuh itu diawetkan.

Melansir The Guardian, Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir, Khaled el-Anany mengatakan bahwa barang-barang tersebut berasal dari dinasti Ptolemeus yang memerintah Mesir selama sekitar 300 tahun dari sekitar 320BC hingga sekitar 30BC, dan Periode Akhir (664-332BC).

Pihaknya akan memindahkan artefak ini setidaknya ke tiga museum Kairo termasuk Museum Agung Mesir yang dibangun dekat Piramida Giza.

Ia juga akan mengumumkan penemuan lain di pemakaman Saqqara akhir tahun ini. Penemuan di pekuburan terkenal itu adalah yang terbaru dari serangkaian penemuan arkeologi di Mesir.

Sejak September, otoritas kepurbakalaan Mesir telah mengungkapkan setidaknya 140 sarkofagus yang disegel, sebagian besar dengan mumi di dalamnya, di area yang sama di Saqqara.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Purbakala Tertinggi Mesir, Mostafa Waziri, kepada wartawan pada Sabtu (14/11), mengatakan para arkeolog menemukan poros penuh peti mati, berlapis emas, dicat dengan baik, dihias dengan baik.

Situs Saqqara adalah bagian dari nekropolis di ibu kota kuno Mesir, Memphis yang mencakup Piramida Giza, serta piramida yang lebih kecil di Abu Sir, Dahshur, dan Abu Ruwaysh. Reruntuhan Memphis ditetapkan sebagai situs warisan dunia Unesco pada tahun 1970-an.

Mesir sering memamerkan penemuan arkeologinya dengan harapan dapat membangkitkan industri pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 dan kekacauan politik menyusul pemberontakan tahun 2011 yang menggulingkan pemerintah sebelumnya, Hosni Mubarak.

Sumber: The Guardian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar