Bangunan itu dipastikan candi. Kepastiannya setelah usai kepala BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) unit Dieng, Eri Budiarto meninjau lokasi ditemukannya tumpukan batu yang diduga candi.
![]() |
Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) sedang melaksanakan proses Ekskavasi di lokasi temuan candi baru di Dieng. Foto oleh Wonosobozone.com |
"Struktur bangunan tersebut ternyata terdiri dari 10 lapis batu, bagian teratas merupakan selasar dengan profil penampil (profil kaki candi). Selasar merupakan bagian teratas kaki candi yang menghubungkan ke bagian tubuh candi. Di lokasi ini juga di temukan bagian batu atap candi." tambahnya.
Di dinding candi ini banyak bebatuan diasumsikan sebagai Candi Srikandi. Amazing nya lagi di sekitar lokasi temuan ini juga ditemukan banyak batu-batu bagian dinding candi, diasumsikan dengan dinding Candi Srikandi bagian dalam yang seperti di poles dengan bahan berwarna kuning.
Pihak BPCB berencana melakukan ekskavasi untuk temuan candi ini. "Semoga ekskavasi ini dapat sesegera mungkin dilaksanakan dan berjalan dengan lancar." pungkas tulisannya.
Sementara itu mengutip dari SuaraJateng.id, hal senada diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Objek Wisata Dieng Dinas Pariwisata Banjarnegara Aryadi Darwanto mengatakan, usai diperiksa tim BPCB Jateng, tumpukan batuan yang ditemukan dipastikan adalah struktur bangunan candi.
Menurut Aryadi, ada beberapa hal yang menguatkan bangunan itu adalah candi. Bangunan setingi sekitar 1,3 meter itu terdiri dari 10 lapis batu. Ditemukan profil kaki candi atau penampil. Kemudian pada bagian teratas kaki candi adalah selasar yang menghubungkan ke bagian tubuh candi. "Positif candi, karena ada profil penampil dan selasar," katanya saat dihubungi, Selasa (21/1/2020).
Aryadi mengatakan, candi itu ditemukan tidak utuh, karen tubuh dan bagian atas candi sudah tidak ada. Menariknya, di sekitar lokasi ditemukannya bangunan candi itu, ditemukan banyak batuan candi. Material candi itu ditemukan sudah tertata untuk pagar atau dinding lahan warga.
Batuan itu ditemukan terpisah, atau tidak terpendam tanah seperti temuan struktur bangunan itu. Batuan yang ditemukan di permukaan itu diduga bagian dari tubuh dan dinding candi. Batu-batu bagian dinding candi itu mirip yang ada pada Candi Srikandi dengan bagian dalam seperti dipoles dengan bahan bewarna kuning atau Bajralepa.
Ada juga temuan batuan yang diduga bagian atas candi. Ia mengatakan, jumlah batuan yang ditemukan cukup banyak. Temuan batuan yang sudah dimanfaatkan warga ini akan membantu tim untuk melakukan langkah ekskavasi selanjutnya.
"Sekarang di Dieng jadi 10 candinya, bertambah satu," katanya.
Proses Ekskavasi : Candi Kunti ?
Menurut BPCB Jawa Tengah dengan koordinator Bpk. Eri Budiarto, candi ini cocok dinamai Candi Kunti.
"Menurut saya cocok sekali jika Candi ini dinamakan Kunti, posisinya yang berada di lereng Gunung Pangonan, menghadap candi-candi lainnya di Dataran Tinggi Dieng, seolah-olah mengawasi anak-anaknya Pandawa." ungkapanya ditulis Wonosobozone.com
Eri Budiarto mengemukakan pendapatnya itu, setelah proses Ekskavasi terhadap temuan candi baru di Dieng itu sudah berlangsung 4 hari.
Ada hal yang menarik dari ekskavasi candi ini adalah denah candi yang ( diperkirakan ) persegi panjang. Denah yang unik, mungkin satu-satunya di Dataran Tinggi Dieng. Jika bagian belakang candi sudah terbuka, baru denah yang sebenarnya dari candi ini diketahui. Arah hadap candi ini ke arah timur, seperti Candi Bima dan Semar.
Sumber : Wonosobozone.com, SuaraJatengId
Tidak ada komentar:
Posting Komentar