Breaking

Jumat, 14 Agustus 2020

Gunung Timau Terpilih menjadi Lokasi Observatorium Terbesar Se-Asia Tenggara

Dengan keberadaan observatorium nasional di Kupang, diharapkan wilayah itu menjadi tempat wisata langit yang tentunya akan meningkatkan ekonomi di daerah sekitar.

Ilustrasi Observatorium | Skeeze (Pixabay)
Observatorium di Gunung Timau menjadi Taman Nasional Langit Gelap pertama di Indonesia sekaligus observatorium terbesar di Asia Tenggara. Gunung Timau dipilih menjadi lokasi pembangunan observatorium karena diperlukan areanya bebas polusi cahaya dan udara.

"Karena di daerah yang polusi cahayanya sangat rendah kita bisa melihat bintang yang berkelip di atas kita," ujar Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Halimurrahman dalam gelar wicara virtual 'Iptek Pengembangan dan Antariksa Bagi Indonesia Maju' di Jakarta, mengutip CNN Indonesia pada Sabtu (15/8).

Jika kini Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung, sudah 'dikepung' oleh pemukiman, maka tidak dengan observatorium ini.

Karena berada di tengah hutan lindung, tak boleh ada bangunan lain di sekitar observatorium yang dirasa bisa menimbulkan polusi cahaya dan polusi udara.

Observatorium itu akan dilengkapi dengan teleskop 380 cm yang relatif besar untuk wilayah Asia-Pasifik dan sangat bermanfaat untuk penelitian keantariksaan.

"Pemanfaatan teleskop ke depan selain kepentingan ilmiah juga memantau benda buatan manusia seperti satelit, di sekitarnya apakah ada objek lain yang membahayakan," tutur Halimurrahman.

Saat rampung, Observatorium di Gunung Timau juga bakal memajang teleskop terbesar di Asia Tenggara.

Pembangunan observatorium nasional di Gunung Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur, diharapkan dapat rampung pada tahun 2021.

"Harapannya observatorium nasional ini bisa diresmikan di tahun depan," kata Halimurrahman.

Dengan keberadaan observatorium nasional di Kupang, diharapkan wilayah itu menjadi tempat wisata langit yang tentunya akan meningkatkan ekonomi di daerah sekitar.

"Harapannya dengan membangun observatorium nasional di Kupang kita mendorong Indonesia bagian timur memiliki sains khususnya keantariksaan yang maju seperti halnya Bandung," tutur Halimurrahman.

Sumber : CNN Indonesia | Antara