Wisata alam warisan kolonial Hindia Belanda dibalik jalur kereta api (KA) Bogor-Sukabumi-Bandung.
![]() |
Stasiun Ciranjang, Kabupaten Cianjur | Foto: @infociranjang/instagram |
Jalur kereta api (KA) Bogor-Sukabumi-Bandung mulai beroperasi secara penuh pada 6 Juni 1884, dibuat oleh perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg-Maatschappiji (NIS) yang ditandai dengan peresmian stasiun Bandung.
Jalur KA yang menghubungkan Bogor-Sukabumi-Bandung dinilai memiliki
antusias sangat tinggi dari masyarakat pasalnya jalur kereta api ini
memiliki potensi wisata yang besar karena pada jalur kereta api ini
terdapat pemandangan alam yang indah.
Wisata yang berada di jalur kereta Bogor-Sukabumi-Bandung memiliki nilai histori dan sejarah, karena tempat wisata ini dibangun pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Sebut saja, kawasan wisata Selabintana yang terletak 7 kilometer dari kota Sukabumi. Di Kawasan wisata alam ini, wisatawan akan diajak melihat peninggalan Belanda sembari menikmati panorama Gunung Gede-Pangrango. Terdapat Hotel yang dibuat pada tahun 1900-an oleh seorang berkebangsaan Belanda dan masih menjadi ikon Selabintana.
![]() |
Selabintana Sukabumi tahun 1918 | Foto: Tropenmuseum |
Kawasan wisata Danau Lido merupakan danau alam yang letaknya di lembah Cijeruk dan Cigombong. Di dekat danau ini juga terdapat air terjun Curug Cikaweni yang mengalirkan air yang sangat dingin. Kawasan ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1940 setelah Ratu Wilhelmina datang dan beristirahat di Lido pada tahun yang sama. Di Kawasan wisata danau Lido tersedia penginapan yang cukup nyaman. Kawasan Wisata ini berada tidak jauh dari stasiun Cigombong.
![]() |
Kawasan wisata Danau Lido Cigombong tahun 1947 | Foto: National Archief |
Wisata geologi di rute Padalarang-Cipatat. Penumpang kereta api dapat melihat karst Rajamandala yang membentang dari Padalarang hingga Sukabumi. Kawasan Karst Rajamandala terdiri dari berbagai situs peninggalan prasejarah yang berupa tebing yang tersusun dari batu gamping yang terangkat dari bawah permukaan laut, hingga menciptakan lipatan-lipatan. Selain itu juga terdapat Goa Pawon, tempat penemuan manusia prasejarah pertama. Goa Pawon berada di Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Tempat wisata ini dapat diakses melalui stasiun Cipatat.
Reaktivasi Tahap II, Stasiun Ciranjang-Cipatat
Sementara itu, Pemerintah berusaha mengaktifkan kembali jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi-Bandung yang menjadi primadona masyarakat parahyangan tempo dulu.
Melalui Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Zulfikri mengatakan, lintas Ciranjang-Cipatat ini adalah segmen kedua dari rencana tiga segmen program reaktivasi jalur Kereta api Cianjur-Padalarang dengan rincian yaitu Segmen pertama Cianjur-Ciranjang sepanjang 15 km, segmen kedua Ciranjang-Cipatat sepanjang 15 km dan segmen ketiga Cipatat-Padalarang sepanjang 13.8 km.
![]() |
Kereta Api di Stasiun Ciranjang, Kabupaten Cianjur | Foto: @infociranjang/instagram |
Pengoperasian jalur ini akan meningkatkan kapasitas lintas dari yang semula 3 perjalanan KA menjadi 7 perjalanan KA. Adapun waktu tempuh KA Cipatat - Sukabumi atau sebaliknya mencapai 2,5 jam atau sekitar 30 menit lebih cepat dari moda transportasi darat mobil atau bus.
Selain hal tersebut, Menurutnya ada manfaat yang tidak kalah penting yaitu jalur ini nantinya akan menjadi jalur alternatif kereta api dari Bogor ke Bandung di mana masyarakat Bogor tidak perlu ke Jakarta jika mau ke Bandung dengan moda kereta api, karena bisa melalui jalur ini.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengoperasian reaktivasi jalur Kereta Api (KA) Ciranjang-Cipatat senilai Rp118 miliar ini akan menciptakan konektivitas baru di kawasan Cianjur, Jawa Barat.
"Saya kira dengan adanya reaktivasi ini, konektivitas Kabupaten Cianjur akan bertambah tidak hanya dikenal lewat jalur darat saja," ucapnya, saat memberikan sambutan, peresmian di Cipeuyeum Jawa Barat, Senin (21/9).
Reaktivasi jalur Ciranjang-Cipatat merupakan kelanjutan proyek reaktivasi jalur Cianjur-Ciranjang yang sudah beroperasi pada 2019. Nantinya jalur ini akan menghubungkan Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung yang dinilai memiliki potensi perekonomian khususnya sektor pariwisata.
Sumber: Okezone.com | KAI Heritage