Breaking

Sabtu, 22 Agustus 2020

Kompak! 15 Pengelola Pendakian Gunung Se-Wonosobo Tutup, Ada Apa Ya?

Diduga terjadinya pelanggaran dalam menerapkan protoler kesehatan saat terjadi kunjungan pada 17 Agustus. Mulai tanggal 19 Agustus 2020, Tim Gugus Tugas Covid-19 memberikan rekomendasi untuk seluruh destinasi wisata pendakian di Wonosobo yang salah satunya adalah rapid test untuk syarat administrasi kunjungan.
Tempat favorit disegment pendakian, semua orang juga berkunjung kesini. Pasti ramai sekali dan berdesak kehangatan diarea camp sunrise ini | Foto: Guntur Saputro (Wikimedia Commons)
Hal tersebut dikarenakan, masih menjadi permasalahan bersama dalam melakukan penataan dan memanajemen ledakan kunjungan wisatawan disaat yang bersamaan sehingga protokol kesehatan sulit untuk dapat diterapkan dengan baik dan benar, khususnya protokol kesehatan dasar wajib bermasker, wajib mencuci/membersihkan tangan, wajib menjaga jarak aman, dan wajib sehat yang dibuktikan dengan dokumen surat keterangan sehat dari daerah asal wisatawan

"Surat Keterangan sehat dari daerah asal yang dipersyaratkan selama ini tidak dipatuhi wisatawan dengan baik, salah satunya dengan banyaknya permintaan pelayanan Surat Keterangan Sehat dari wisatawan ke dinas kesehatan/rumah sakit/puskesmas/klinik kesehatan atau pihak yang direkomendasikan di Kabupaten Wonosobo sehingga menambah beban kerja tenaga kesehatan yang jumlahnya sangat terbatas dan harus dijaga keberadaannya dari potensi terinfeksi COVID-19," tulis Tim Gugus Tugas Covid-19 Kab Wonosobo yang tertulis dalam surat edaran press realease yang berlaku mulai 19 Agustus 2020.

Oleh karenanya Tim Gugus Tugas Covid-19 memberikan rekomendasi untuk optimalisasi pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Kabupaten Wonosobo, terhitung mulai tanggal 19 Agustus 2020 beberapa upaya yang dilakukan di sektor pariwisata, yaitu:
  • Setiap wisatawan yang berasal dari luar Kabupaten Wonosobo yang melakukan kunjungan wisata ke Kabupaten Wonosobo wajib dalam kondisi sehat, harus memiliki dan menunjukan hasil Non reaktif dari pemeriksaan test cepat/RDT COVID-19 atau hasil Negatif dari pemeriksaan RT PCR terhitung sejak 14 hari dilakukan pemeriksaan.
  • Setiap pengelola/penanggungjawab usaha pariwisata harus menjamin dan memastikan penerapan protokol kesehatan wajib bermasker, mencuci/membersihkan tangan, dan menjaga jarak aman. Wajib jaga jarak aman dapat diterapkan dengan melaksanakan jaga jarak minimal 1,5 meter antar sesama petugas dan antar pengunjung/wisatawan. Pemenuhan jaga jarak aman tidak lagi dilakukan dengan menghitung melalui perkalian prosentase dari kapasitas maksimal.
Screenshoot press realease surat edaran Gugus Tugas Covid-19 Kab Wonosobo | Foto: Istimewa (Grup pelaku wisata)

Jalur Pendakian Ditutup

Dengan adanya surat edaran tersebut direspon oleh seluruh pengelola basecamp gunung di wilayah Kabupaten Wonosobo, memilih untuk menutup wisata pendakian mulai Senin (24/8/2020) akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Kab Wonosobo.

Ketua Forum Koordinasi Gunung Prau Indonesia (FKPI) Harsono yang mengelola salah satu basecamp pendakian di wilayah Wonosobo dan mewakili keputusan tersebut, menolak dan keberatan rapid test sebagai syarat administrasi pendakian

"Intinya kami sempat menolak dikarenakan merasa keberatan jika calon pendaki wajib rapid test," kata dia melansir Kompas.com, pada Sabtu (22/8/2020).

Penolakan itu bukan tanpa alasan. Menurut Harsono, pihak basecamp melihat adanya penolakan sendiri dari para pendaki luar Wonosobo.

"Calon pendaki harus merogoh kocek lebih dalam untuk melakukan rapid test terlebih dahulu," ujar dia

Harsono bilang, bahwa aturan rapid test bagi wisatawan dari luar Wonosobo juga dikarenakan teguran dari pihak Sekretariat Daerah (Setda) Wonosobo terkait ramainya pendaki pada momen 17 Agustus.

"Dari situ, mungkin pandangan dari Setda dan dinas terkait bahwa pendakian di Gunung Prau khususnya melanggar ketentuan physical distancing," ujar dia.

Melihat kejadian tersebut, sambung Harsono, Setda lantas mengeluarkan teguran dan aturan baru, yaitu wajib rapid test bagi wisatawan luar Wonosobo.

Ia berkelakar, Setda tidak melihat bahwa basecamp gunung-gunung tak hanya ada di Kabupaten Wonosobo.

"Jadi Setda tidak melihat bahwa basecamp Gunung Prau itu kan ada yang masuk Kabupaten Temanggung dan Banjarnegara. Dari situ saja pasti akan menimbulkan kecemburuan sosial," tutup Harsono.
Foto: Istimewa (Grup PI)
Berikut 15 basecamp jalur pendakian gunung di Kabupaten Wonosobo yang ditutup untuk sementara waktu.
  1. Sumbing via Garung
  2. Sindoro via Alang-alang Sewu
  3. Sindoro via Sigedang
  4. Sindoro via Banaran
  5. Kembang via Lengkong
  6. Kembang via Blembem.
  7. Bismo via Deroduwur
  8. Bismo via Silandak
  9. Bismo via Sikunang
  10. Bismo via Pulosari
  11. Bismo via Maron
  12. Prau via Patak Banteng
  13. Prau via Kalilembu
  14. Prau via Igirmranak
  15. Prau via Dieng 
Sumber: Kompas.com | Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab Wonosobo