Olahraga panjat tebing di Bukit Kandis, Kab Bengkulu Tengah | Foto: Bengkulu Today |
Sekretaris Direktorat Jenderal sekaligus Plt. Direktur Pemulihan Lahan Akses Terbuka Sigit Reliantoro, menceritakan lokasi ini dulunya bekas wilayah penambangan batu andesit tanpa izin. Namun, pada 2018, kolaborasi antara Kementerian LHK dan pemerintah daerah mentransformasi lokasi tersebut menjadi kawasan wisata alam.
Saat kunjungan dan meninjau lokasi langsung, Sigit mengharapkan Bukit Kandis menjadi wahana olahraga panjat tebing dan wahana aktrasi alam lainnya.
"Kawasan wisata ini diharapkan menjadi wahana atraksi yang menghadirkan lokasi olah raga panjat tebing dan perkemahan. Sehingga pada akhirnya kedua keunggulan tersebut, dapat membantu perekonomian masyarakat," kata Sigit, melansir Medcom.id pada Sabtu, (5/9).
Pemerintah melakukan upaya pemulihan lahan bekas tambang itu agar memberikan manfaat ekologis dan ekonomis kepada masyarakat.
Upaya tersebut diharapkan dapat mendukung pencapaian Indeks Kualitas Tutupan Lahan (IKTL) yang merupakan salah satu komponen dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH).
"Pemulihan bekas tambang melalui penanaman pohon diharapkan dapat meningkatkan IKTL di Provinsi Bengkulu," jelas Sigit.
Kunjungan rombongan dari KLHK ini dihadiri oleh Bupati Benteng (Bengkulu Tengah), Dandim 0407 Bengkulu dan Waka II DPRD Benteng.
Melalui kesempatan itu, dilakukan penanaman bibit pohon buah-buahan dan pohon asam untuk menjaga kelestarian alam di Bukit Kandis.
Bupati Benteng, Dr H Ferry Ramli SH MH mengakui, bahwa banyak pihak yang melirik Bukit Kandis untuk dapat dikelola menjadi berbagai wahana wisata permainan.
"Saya harap masyarakat sekitar bisa menjaga Bukit Kandis. Berikan kesan baik kepada setiap wisatawan yang datang berkunjung," kata Bupati Benteng.
Sumber: Medcom.id | Bengkulu Express | Bengkulu Today