Musim dingin akan segera tiba, menurut anda, apa yang perlu dipersiapkan dalam menghadapinya?
![]() |
Temperature by Thesun.co.uk |
Pakar cuaca Inggris Raya memprediksi 'salju pertama' akan melanda sebagian di Skotlandia, karena suhu di kota tersebut, turun dibawah titik beku di akhir pekan ini.
Daily Express men-tweet, cuaca dingin membawa beberapa semburan hujan yang tajam di bagian tenggara Wales pagi ini.
"Sementara itu, hujan lebat di balik awan dengan hujan turun ke barat laut, beberapa di antaranya lebat dan dingin di pegunungan Skotlandia."
Pakar cuaca BBC Simon King juga memperkirakan cuaca lebih dingin setelah salju turun di perbukitan Skotlandia pada malam Kamis. Dia men-twitt, salju pertama telah tiba di Anoch Mor, Roybridge di Highlands.
"Bisa jadi hujan musim dingin lebih lanjut sampai hari ini di puncak pegunungan Skotlandia."
Weather Outlook dari Brian Gaze, memperingatkan cuaca dingin selama beberapa hari mendatang. Mereka berkata, di atas pegunungan Skotlandia bisa terjadi hujan es atau salju.
"Suhu berkisar dari 8C (46F) di utara hingga 13C (55F) di selatan."
Di Indonesia prakiraan musim hujan akan terjadi mulai bulan Oktober 2020. Menurut BMKG, datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia) menjadi Angin Baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).
Deputi Klimatologi BMKG, Herizal menjelaskan bahwa peralihan angin monsun diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatra pada Oktober 2020, lalu wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020 dan akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Desember 2020 hingga Maret 2021.
Sementara itu, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Dodo Gunawan mengimbau para pemangku kepentingan dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim hujan lebih awal.
"Perlunya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan lebih basah dari normalnya yaitu di Sumatra, Jawa dan sebagian kecil Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua," tulis BMKG.
Kepaka BMKG, Dwikorita melanjutkan perlunya kewaspadaan dan penyiapan secara lebih dini dan optimal untuk upaya mitigasi oleh para pemangku kepentingan dan Pemerintah Daerah yang wilayahnya diprakirakan akan mengalami musim hujan lebih maju atau lebih basah.
"Mitigasi tersebut dengan melakukan pengelolaan tata air yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, antara lain dengan upaya memenuhi dan menyimpan air lebih lama ke danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya, serta penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air berlebih," tutupnya.
Sumber: The Sun | BMKG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar